Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Apa yang Terjadi jika Mobil Listrik Kehabisan Baterai?

Apa yang Terjadi jika Mobil Listrik Kehabisan Baterai?



Berita Baru, Otomotif – Apa yang terjadi jika mobil listrik kehabisan baterai? Pertanyaan ini banyak dilontarkan masyarakat yang masih ragu dengan keamanan dan kepraktisan mobil listrik (EV).

Perlu diketahui, mobil listrik murni bergerak menggunakan energi dari baterai (BEV). Seperti mobil konvensional (ICE), baterai mobil listrik perlu diisi kembali atau recharge bila sudah habis.

Bedanya dengan kendaraan biasa, pengisian ulang mobil listrik bisa dilakukan di rumah atau stasiun isi ulang khusus mobil listrik (SPKLU).

Namun, jumlah SPKLU di Indonesia masih terbatas. Kembali ke pertanyaan, apa yang terjadi jika mobil listrik kehabisan baterai?Dirangkum dari berbagai sumber berikut ulasannya:

1. Peringatan baterai bakal habis menyala

Dalam kendaraaan listrik ada sistem informasi yang akan memberitahu kepada pengemudi jumlah daya baterai. Contohnya, saat di perjalanan informasi baterai habis akan ditampilkan di layar dasbord dengan memberitahukan baterai sudah 10 persen atau tanda beberapa kilometer baterai akan habis. ka peringatan itu muncul dianjurkan untukmencari stasiun pengisian listrik terdekat.

2. Kecepatan mobil akan menurun

Saat baterai habis, kecepatan mobil secara bertahap akan menurum. Sebagai contoh,saat mengemudi pada kecepatan 50 km per jam ketika baterai listrik habis akan turun hingga kecepatan sampai 0 km. Artinya, mobil akan berhenti di tengah jalan jika tidak dilakukancharging tepat waktu.

3. Temperatur AC Menurun

Sama dengan kecepatan, jika barai habis temperatur air conditioning (AC) juga akan menurun secara bertahap hingga kabin menjadi panas. Untuk itu, saat baterai melemah atur kurangi penggunaan sistem elektronik di kendaraan dan segera cari SPKLU atau dealer resmi terdekat.

Bagaimana bila baterai habis dan mobil mogok di tengah jalan? Segera hubungi dealer resmi atau aplikasi produsen mobil Anda.

Mereka akan melayani dengan baik konsumen kendaraan listrik sebagai bagian dari komitmen produsen karena masih terbatasnya infrastruktur SPKLU di Indonesia. Namun, jika terjadi di daerah terpencil, mobil sepertinya harus diderek.