Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Misteri Berlian Rp300 Miliar dari Bandung untuk Sultan Delhi Bikin Geger Australia

Misteri Berlian Rp300 Miliar dari Bandung untuk Sultan Delhi Bikin Geger Australia



Berita Baru, Riset – Jam telah menunjukkan pukul 01.00 dini hari ketika pesawat Douglas DC-3 Dakota dengan registrasi PK-AFV Pelikaan bersiap tinggal landas dari Lapangan Terbang Andir, Bandung . Pagi buta itu, 3 Maret 1942, pesawat milik maskapai penerbangan Hindia Belanda, KNILM, ini bakal bertolak menuju Australia.

Pesawat diawaki oleh pilot Kapten Ivan Smirnoff, kopilot J Hoffman dan operator radio JJ Mueller. Penumpang lainnya yakni 5 orang pilot Belanda dan 4 warga sipil, termasuk seorang bayi berusia 18 bulan, menurut harian The Canberra Times tertanggal 25 Oktober 1981 yang berjudul “The Flight of the Diamond Dakota”,

Keadaan kala itu sangat mencekam. Sebab, lima hari kemudian Gubernur Jenderal Hindia Belanda AWL Tjarda van Starkenborgh Stachouwer menyerah tanpa syarat kepada Letnan Jenderal Hitoshi Imamura dari Jepang.

Tuan Wisse, Kepala Lapangan Terbang Andir, bergegas menghampiri Kapten Smirnoff, warga negara Belanda kelahiran Rusia yang merupakan pilot veteran Perang Dunia I. Dia memberikan sang kapten sebuah bingkisan berbentuk seperti sebuah kotak cerutu yang disegel.

“Jagalah baik-baik kotak ini, isinya cukup berharga. Ini akan diambil oleh perwakilan sebuah bank ketika Anda mendarat di Australia,” ujar Wisse ditulis The Canberra Times, sebagaimana disarikan peminat sejarah lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rino Surya Budisaputra.

Tepat pukul 01.15 pesawat meninggalkan Hindia Belanda menuju Benua Kangguru. Burung besi ini memasuki pinggiran kota Broome, Australia Barat pada jam 09.40 waktu setempat. Baaca juga: Jelang Tahun 2022, Begini Penampakan Pusat Kota Bandung yang Mulai Dipadati Warga

Tanpa diketahui oleh awak pesawat dan para penumpang, beberapa saat sebelumnya 9 unit pesawat tempur Zero milik Angkatan Udara Jepang melancarkan serangan ke kota itu. Seusai melakukan aksi yang menewaskan lebih dari 70 nyawa tersebut, 3 unit pesawat Zero terakhir meninggalkan Broome menuju pangkalan AU Jepang di Timor.

Pesawat yang masing-masing dipiloti oleh Zenziro Miyano, Takashi Murano dan Zempei Matsumoto ternyata terbang tepat ke arah berlawanan dengan pesawat Dakota dari Bandung. Tanpa ampun pesawat Nippon ini membombardir Pelikan yang disetir Kapten Smirnoff.

Terjangan peluru mengenai kedua lengan dan pinggul Smirnoff. Penumpang sipil yang bernama Maria van Tuyn terkena 2 kali tembakan di bagian dada dan anak bayinya yang bernama Johannes terluka di bagian lengan.