Rusia Upgrade Pesawat Tua Jadi Supersonik
Berita Baru, News – Rusia mengembangkan kemampuan pesawat pengebom strategik supersonik baru yang pertama. Pesawat pengebom Tu-160M bakal mampu melesat dengan kecepatan Mach 2+ dan diluncurkan pada akhir kuartal kedua 2022.
Pesawat pengebom Tu-160M pertama, sebenarnya dijadwalkan dikirim ke angkatan udara Rusia pada tahun 2023. Namun, proses itu dipercepat menjadi kuartal kedua tahun 2022 setelah dilaporkan semua pengembangan berjalan lancar.
“Kami berhasil menyelesaikan tugas ini lebih cepat,” kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia Denis Manturov dikutip SINDOnews dari laman Bulgarian Military, Sabtu (5/2/2022).
Pesawat pengebom Tu-160M merupakan pengembangan dari pesawat sejenis Tu-160 yang melegenda di zaman Uni Soviet.
Pengembangan Tu-160 White Swan (Angsa Putih) ini diperintahkan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui Menteri Luar Negeri Sergei Shoigu pada tahun 2015.
Rusia berencana membeli 50 unit pengebom Tu-160M dan produksi pesawat dimulai 2019. Pada akhir tahun ini, Rusia akan menerima Tu-160M kedua untuk pengujian. Perbedaan antara pesawat pengebom Tu-160M / M2 dengan saudara tuanya Tu-160 si Angsa Putih tidak terlalu besar.
Namun, Rusia mengklaim bahwa Tu-160M/M2 memiliki sistem senjata, avionik, dan elektronik baru, yang akan meningkatkan kemampuan tempur bomber.
Pabrikan Kazan Aviation Plant [KAPO] melanjutkan dan memperbarui di bidang pengelasan berkas elektron atau pekerjaan titanium. Selain itu, Tu-160M / M2 baru akan memiliki lambung baru yang sepenuhnya dirancang ulang.
Diasumsikan beban yang akan dibawa oleh Tu-160M / M2, berbeda dan dilengkapi kemajuan teknologi terkini. Apalagi pada tahun 2020 pengebom Tu-160 yang lebih tua sudah mampu membawa rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal. Tes kemampuan Tu-160 untuk meluncurkan Kh-47M2 Kinzhal juga berhasil sangat baik.
Para pengamat militer berasumsi bahwa Tu-160M / M2 baru juga akan menjadi pembawa senjata hipersonik. Selain rudal hipersonik, Tu-160M / M2 bisa jadi mampu pembawa berbagai rudal jelajah, serta rudal aero-balistik hipersonik jarak pendek.
Perbedaan antara Tu-160 lama dan baru tidak terlalu besar, beberapa fitur akan dipertahankan. Misalnya, pengembangan kecepatan maksimum Mach 2+ tetap ada, termasuk kecepatan jelajah 960 km/jam. Awak Tu-160 terdiri dari empat orang, yaitu pilot, co-pilot, bombardier, dan petugas sistem pertahanan.
Tidak diketahui mesin apa yang akan digunakan oleh Tu-160 baru, tetapi versi lama menggunakan mesin Kuznetsov NK-32. Mesin jet turbofan low bypass tiga spul setelah pembakaran, memberikan daya dorong 137,3 kN dan245 kN dengan afterburner.
Dikabarkan bahwa mesin baru telah dirancang, yaitu turbofan NK-32-02 dari Kuznetsov .Pada uji penerbangan September 2020, ketika dua Tu-160 mampu memecahkan rekor dunia terbang selama lebih dari 25 jam dan menempuh jarak lebih dari 20.000 kilometer.
Pesawat pengebom ini punya panjang 54,1 meter, lebar sayap 55,7 meter, dengan luas sayap terentang sekitar 400 m2. Saat kosong bobot pesawat berat sekitar 110.000 kg, setelah diisi persenjataan, rudal, dan bom, berat maksimum mencapai 275.000 kg.
Pengebom Tu-160 Rusia kerap dibandingkan dengan pembom B-1 Lancer Amerika Serikat, meskipun keduanya mempunyai peran berbeda. Pengembom Tu-160 Rusia memiliki peran lain, yaitu sebagai platform rudal anti-pesawat, yang dicirikan membawa rudal strategis.
Perbedaan lainnya adalah kecepatan. Pengebom Rusia lebih cepat dan memiliki jangkauan tempur yang lebih besar. Namun, pengebom B-1B memiliki muatan gabungan yang lebih banyak, ditambah dengan muatan eksternal.