5 Sosok Jendral yang Turun Tangan Usut Kasus Pembunuhan Brigadir J
Berita Baru, News – Kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret sederet anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Termasuk Ferdy Sambo yang seorang polisi berbintang 2 dianggap mencoreng citra Kepolisian Republik Indonesia.
Imbasnya, ada puluhan anggota Polri lainnya yang dicopot dari jabatan karena dianggap tidak profesional dalam menangani kasus ini.
Oleh karena itu, untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengusutkasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Nggak main-main, tim khusus tersebut terdiri dari sejumlah perwira tinggi di Polri yang dipercaya mumpuni mengusut kasus tewasnya Brigadir J.
Bahakan supaya dapat membongkar sisi gelap Ferdy Sambo, setidaknya ada 5 sosok jendral yang turun tangan usut kasus pembunuhan Brigadir J.
Sebelumnya, melansir dari Tribunnews Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD sempat menyebut Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo adalah sosok yang ditakuti di internal kepolisian.
Bahkan, kata Mahfud, Sambo seolah memiliki kerajaan di Mabes Polri, sosok Ferdy Sambo juga ditakuti oleh jenderal bintang tiga yang secara struktural berada di atasnya.
“Saya juga dengar, pada takut kan (dengan Sambo). Bahkan, bintang tiga pun enggak bisa lebih tinggi dari dia. Meskipun secara struktural iya,” kata Mahfud di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored seperti yang dilansir dari Tribunnews.
Lantas siapa sajakah 5 sosok jendral yang turun tangan usut kasus pembunuhan Brigadir J? Berikut penjelasan lengkapnya.
Komjen Gatot Eddy Pramono
Gatot Eddy Pramono lahir di Solok, Sumatera Barat, 28 Juni 1965 atau saat ini, umurnya 57 tahun ini.
Ia merupakan perwira lulusan Akpol 1988 dan berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebelum menjadi Wakapolri, Gatot Eddy Pramono menjabat Kapolda Metro Jaya.
Jabatan lain yang pernah diemban Gatot Eddy Pramono adalah Kapolres Blitar, Sekretaris Pribadi Kapolri, dan Kapolres Metro Depok (2008).
Gatot Eddy Pramono juga pernah menjabat Kapolres Metro Jaksel (2009), Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya (2011), Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012), dan Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013).
Ia juga pernah menduduki posisi Karolemtala Srena Polri (2014), Wakapolda Sulsel (2016), Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri (2017) dan yang terakhir Gatot menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri.
Pada 2018, Gatot Eddy Pramono juga dipercaya menjadi Ketua Satgas Nusantara yang dibentuk agar Pilkada Serentak 2018 bisa berjalan aman.
Gatot juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Pada Januari 2021, Menteri BUMN, Erick Thohir memilih Gatot sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pindad.
Nama Gatot juga pernah masuk dalam bursa calon Kapolri sebelum akhirnya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dipilih.
Komjen Agung Budi Maryoto
Sosok perwira kedua yang bergabung dalam tim khusus adalah Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Agung Budi Maryoto.
Komjen Agung Budi Maryoto menjabat sebagai Irwasum Polri sejak 1 Mei 2020 menggantikan Komjen (Purn) Moechgiyarto.
Jabatan terakhir Komjen Agung Budi Maryoto sebelum menjadi Irwasum adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri pada 2019.
Sejumlah posisi penting pernah dipegang Agung, di antaranya tiga kali menjabat sebagai Kapolda.
Yaitu Kapolda Jawa Barat, Kapolda Sumatera Selatan, dan Kapolda Kalimantan Selatan.
Agung juga pernah menjabat sebagai Kepala Korps Lalu Lintas (KaKorlantas) Polri.
Mengutip dari wikipedia.org, Agung lahir di Cilacap pada 19 Februari 1965 sehingga saat ini, ia berusia 57 tahun.
Ia adalah lulusan Akpol 1987 dan berpengalaman dalam bidang lalu lintas (lantas).
Komjen Agus Andrianto
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komjen Agus Andrianto juga masuk dalam tim khusus bentukan Kapolri.
Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 atau saat ini, ia berumur 55 tahun.
Ia merupakan lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Agus menjabat sebagai Kabareskrim sejak 18 Februari 2021 menggantikan Listyo Sigit Prabowo yang dipilih menjadi Kapolri.
Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Nama Agus mulai dikenal setelah menangani kasus penistaan agama yang menjerat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Kala itu, Agus menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim pada 2016.