Ternyata Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus Juga Merusak Bulan di Waktu yang Sama
Berita Baru, Internasional – Ternyata dampak asteroid di bulan jutaan tahun yang lalu bertepatan dengan beberapa dampak meteorit terbesar di Bumi juga termasuk yang memusnahkan dinosaurus.
Dilansir dari Dailymail.co.uk pada 31 Oktober, Itulah penemuan studi baru yang juga menemukan bahwa peristiwa dampak besar di planet kita tidak terjadi secara terpisah, melainkan disertai dengan serangkaian dampak yang lebih kecil.
Para ahli mengatakan temuan mereka menjelaskan asteroid di tata surya bagian dalam, termasuk kemungkinan asteroid yang terikat Bumi yang berpotensi menghancurkan.
Tim mempelajari manik-manik kaca mikroskopis berusia hingga dua miliar tahun yang ditemukan di regolith yang dibawa kembali ke Bumi dari bulan pada Desember 2020 sebagai bagian dari misi Chang’e-5 Lunar Badan Antariksa Nasional China.
Panas dan tekanan dampak meteorit menciptakan manik-manik kaca dan para ilmuwan mengatakan distribusi usia mereka harus meniru dampak tersebut, mengungkapkan garis waktu pemboman.
Penulis utama Profesor Alexander Nemchin, dari Curtin University, Australia, mengatakan temuan itu menunjukkan waktu dan frekuensi dampak asteroid di bulan mungkin telah tercermin di Bumi, memberi tahu kita lebih banyak tentang sejarah evolusi planet kita sendiri.
“Kami menggabungkan berbagai teknik analitik mikroskopis, pemodelan numerik, dan survei geologi untuk menentukan bagaimana manik-manik kaca mikroskopis dari bulan ini terbentuk dan kapan,” tambahnya.
“Kami menemukan bahwa beberapa kelompok usia manik-manik kaca bulan bertepatan persis dengan usia beberapa peristiwa kawah terestrial terbesar, termasuk kawah tumbukan Chicxulub yang bertanggung jawab atas peristiwa kepunahan dinosaurus.”
“Studi ini juga menemukan bahwa peristiwa dampak besar di Bumi seperti kawah Chicxulub 66 juta tahun yang lalu bisa disertai dengan sejumlah dampak yang lebih kecil.”
“Jika ini benar, ini menunjukkan bahwa distribusi frekuensi usia dampak di bulan mungkin memberikan informasi berharga tentang dampak pada Bumi atau tata surya bagian dalam.”
Rekan penulis, profesor Katarina Miljkovic, dari Pusat Sains dan Teknologi Luar Angkasa Curtin di Australia, mengatakan studi di masa depan dapat membantu menjelaskan sejarah bulan.
“Langkah selanjutnya adalah membandingkan data yang diperoleh dari sampel Chang’e-5 ini dengan tanah bulan lainnya dan usia kawah untuk dapat mengungkap peristiwa tumbukan bulan yang signifikan lainnya yang pada gilirannya dapat mengungkapkan bukti baru tentang dampak apa yang mungkin terjadi. mempengaruhi kehidupan di Bumi,” tambahnya.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal Science Advances.