Mahasiswa FTUI Tawarkan Solusi Penyempurnaan Aplikasi PeduliLindungi
Berita Baru, News – Tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTE FTUI) menawarkan empat solusi untuk menyempurnakan aplikasi Covid-19 Indonesia, PeduliLindungi.
Adapun, empat solusi ini membawa ketiga mahasiswa tersebut meraih Juara Tiga lomba esai Bahasa Inggris yang diadakan oleh SCOPE dari Center for Indonesian Medical Student Activities Universitas Airlangga yang digelar pada 19–23 Januari 2022.
Mengutip siaran pers UI, Minggu (6/2/2022), ketiga mahasiswa tersebut adalah Khansa Nitisara Ramadhani, Yasmina Ashfa Zahidah, dan Raissa Azarine yang tergabung dalam Tim 04.
PeduliLindungi sendiri merupakan aplikasi pelacakan Covid-19 resmi yang digunakan untuk melacak kontak di Indonesia.
Aplikasi ini sekarang digunakan oleh masyarakat saat beraktivitas sehari-hari, mengingat pandemi masih berlangsung.
Namun, Tim 04 menilai, aplikasi ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Mereka juga menemukan beberapa kekurangan dalam fitur aplikasi tersebut.
Solusi pertama yang ditawarkan adalah fitur Live Location. Di sini, pengguna bisa memperoleh informasi mengenai lokasi di sekitar mereka, keamanan lokasi yang tersebut, serta informasi apakah ada orang yang terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fitur Lock System
Solusi kedua yang ditawarkan ketiga mahasiswa tersebut adalah fitur pemesanan fasilitas karantina.
“Pada fitur ini, pengguna aplikasi akan lebih mudah untuk memilih tempat karantina sesuai dengan destinasi yang ingin pengguna tuju,” kata Khansa Nitisara selaku ketua Tim 04.
Dengan fitur ini, pengguna nantinya dapat memilih tanggal dan lokasi karantina melalui PeduliLindungi. Khansa mengklaim, fitur ini mempermudah mobilitas bagi masyarakat Indonesia yang akan bepergian melintasi batas wilayah.
Sementara solusi ketiga adalah fitur pelayanan kesehatan dari pintu ke pintu, yang menurut mereka, bakal memudahkan pengguna memesan produk dan pelayanan kesehatan secara mandiri tanpa harus keluar rumah, misalnya memesan obat atau layanan swab test.
“Fitur terakhir yang kami tawarkan untuk aplikasi ini adalah fitur lock system,” kata Yasmina Ashfa. Menurutnya ini penting untuk mencegah pasien Covid-19 bepergian dari tempat karantina dan mengunjungi tempat-tempat publik.
“Pasien yang sedang terinfeksi dan menjalani karantina tidak bisa melakukan scan barcode pada aplikasi PeduliLindungi karena aplikasi tersebut akan berada dalam mode terkunci hingga waktu karantina berakhir,” ujar Yasmina dalam pemaparannya.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Raissa Azarine mengatakan, empat solusi tersebut ditawarkan untuk pengembangan dan penyempurnaan fitur-fitur di aplikasi PeduliLindungi.
“Kami berharap hal ini akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya aplikasi PeduliLindungi dengan menambahkan beberapa fitur baru di dalamnya,” kata Raissa.
“Kami juga berharap melalui penambahan dan pembaruan fitur aplikasi, penambahan Covid-19 di Indonesia dapat dikendalikan dan ditekan,” imbuhnya.
Solusi mereka dicatat dalam makalah yang berjudul Preventing and Controlling the Re-Escalating Cases of Covid-19 by Optimizing the Features of PeduliLindungi.
Lomba esai yang mereka ikuti sendiri mengangkat tema Accessibility Issues Surrounding Universal Health Coverage in Indonesia and Its Solution.