Riset : Penurunan Kebahagiaan Seseorang Berada di Usia Remaja
Berita Baru, Inggris – Anak pada usia remaja cenderung terkenal cuek, pendiam, dan selalu murung. Dan sekarang para ilmuwan telah menemukan salah satu alasannya.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, pada 6 Agustus, mereka (anak remaja) mengalami penurunan paling tajam dalam faktor kebahagiaan keseluruhan dari semua kelompok usia, hal ini didapat dari sebuah penelitian terhadap lebih dari 91.000 warga Inggris berusia sepuluh hingga 80 tahun.
“Sebagai individu di masa remaja, Anda sangat khawatir untuk menyesuaikan diri, dan orang lain menilai Anda atau mungkin akan menolak Anda secara sosial, dan umumnya Anda akan merasa sangat sadar diri,” kata Dr Amy Orben, yang memimpin penelitian dari University of Cambridge.
“Hal-hal ini dapat mempengaruhi rasa kepuasan Anda dalam hidup, dalam hal ini menurunkan tingkat kebahagiaannya.”
Ada minat yang tumbuh pada kebahagiaan seumur hidup, yang cenderung tinggi di masa kanak-kanak, menurun di usia paruh baya di tengah pekerjaan dan tekanan keluarga dan keuangan, dan ini akan terus meningkat lagi di usia yang lebih tua.
Studi ini menggunakan hasil dari survei rumah tangga Inggris, antara 2009 dan 2018, yang menanyakan seberapa puas perasaan mereka. Mereka yang berusia di bawah 16 tahun memilih opsi dari tujuh wajah kartun, mulai dari tersenyum hingga sedih.
Studi dalam jurnal Royal Society Open Science mendefinisikan sepuluh hingga 24 tahun sebagai masa remaja, berdasarkan waktu yang sekarang dibutuhkan untuk menjadi mandiri sepenuhnya.
Dan ternyata didapat rentang usia ini (masa remaja) mengalami penurunan kepuasan paling tajam dibandingkan usia lainnya.
Maka dari ini para orang tua perlu memperhatikan beberapa faktor lingkungan dan komunikasi dari anak mereka saat di usia remaja.
Sosok orang tua dapat menjadi pendamping untuk dapat menjaga kepuasan emosional dari anak yang beranjak remaja, dengan sekedar menjadi pendengar maupun pengarah yang baik untuk anak mereka di usia remaja.