Riset : Stroberi Bermanfaat Mencegah Peradangan Otak dan Alzheimer
Berita Baru, Amerika Serikat – Menurut para ilmuwan, memakan buah stroberi dapat membantu melindungi otak anda dari Alzheimer dengan mengurangi peradangan.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, pada 6 Agustus, sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Rush University di Chicago, Illinois menemukan orang dewasa berusia di atas 65 tahun yang secara teratur makan buah stroberi memiliki lebih sedikit protein jenis TAU di otak mereka, yang dapat menyebabkan penyakit otak yang melemahkan organ tersebut pada konsentrasi yang lebih tinggi.
Stroberi adalah salah satu sumber utama pelangonidin, yang dianggap sebagai anti-inflamasi. Lainnya adalah raspberry, kacang merah, plum dan lobak.
Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa penelitian ini bersifat observasional yang berarti tidak dapat membuktikan apakah sebenarnya stroberi yang melindungi terhadap penyakit atau faktor lain.
Diterbitkan minggu lalu di Journal of Alzheimer’s Disease, penelitian ini mengamati otak dari 575 pasien yang meninggal dengan usia rata-rata 91 tahun. Dan tidak ada yang menderita Alzheimer.
Selama lebih dari dua dekade sebelum kematian mereka masing-masing telah mengisi survei setiap tahun tentang diet mereka yang memungkinkan para peneliti untuk melacak nya.
Mereka juga memiliki kemampuan kognitif yang diuji setiap tahun.
Hasil dari post-mortem menunjukkan bahwa di antara kelompok yang makan stroberi paling banyak, memiliki konsentrasi protein TAU yang terendah diamati.
Penulis penelitian juga mengatakan mereka tidak menemukan hubungan antara kadar protein TAU dan mereka yang memiliki gen APOE-4, yang dianggap meningkatkan risiko penyakit.
Menjelaskan hasil Dr Julie Schneider, ahli saraf yang memimpin makalah, mengatakan: “Kami menduga sifat anti-inflamasi pelargonidin dapat menurunkan peradangan saraf secara keseluruhan, yang dapat mengurangi produksi sitokin.”
Sitokin adalah protein yang diproduksi oleh sel yang dapat memicu respon inflamasi.
Peradangan di otak dapat disebabkan oleh banyak faktor termasuk kurang tidur, infeksi dan stres yang ekstrim. Ini juga merupakan faktor risiko untuk mengembangkan penyakit Alzheimer.
Dr Puja Agarwal, seorang ahli epidemiologi nutrisi yang juga terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa ini adalah “perubahan sederhana” yang dapat dilakukan siapa saja pada pola makan mereka.
Tetapi dia juga memperingatkan bahwa penelitian ini bersifat observasional, artinya tidak jelas apakah stroberi mengurangi risiko.
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami peran nutrisi pada penyakit Alzheimer,” katanya, “tetapi penelitian ini memberi kita harapan tentang bagaimana komponen makanan tertentu seperti buah beri dapat membantu kesehatan otak.”
Penyakit Alzheimer adalah kondisi yang melemahkan yang mempengaruhi lebih dari 6,5 juta orang Amerika. Pada tahun 2050, angka ini diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat.
Tanda-tanda awal termasuk kesulitan mengingat peristiwa atau percakapan baru-baru ini atau di mana ada sesuatu yang tertinggal.
Tetapi pada tahap selanjutnya pasien mungkin mengulangi pertanyaannya sendiri atau bertanya berulang-ulang, tersesat di tempat yang sudah dikenal dan kesulitan menemukan kata yang tepat untuk mengidentifikasi objek.