Riset : Wanita Lebih Cemburu Daripada Pria Terhadap Teman Lawan Jenis Pasangan
Berita Baru, Amerika Serikat – Peneliti dari University of Texas di Austin mengklaim bahwa wanita lebih cemburu daripada pria terhadap teman lawan jenis pasangan mereka.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, pada 6 Juli, penelitian sebelumnya berfokus pada perbedaan jenis kelamin dalam sifat kecemburuan, para peneliti disini mulai menilai apakah pria dan wanita berbeda dalam hal kecemburuan terhadap teman lawan jenis pasangan mereka.
Dalam studi mereka, yang diterbitkan dalam Evolutionary Behavioral Sciences, para peneliti, yang dipimpin oleh Alyssa Sucrese, menulis: “Penelitian sebelumnya dalam psikologi evolusioner telah mengusulkan, dan menemukan bukti, perbedaan jenis kelamin dalam fungsi adaptif kecemburuan.”
“Namun, tidak ada penelitian yang berfokus secara khusus pada keluaran adaptasi kecemburuan dalam konteks persahabatan di luar nikah pada pasangan yang tampaknya platonis.”
Sekelompok 364 peserta direkrut untuk penelitian ini, semuanya sudah menikah dan berusia minimal 18 tahun.
Para peserta secara acak dimasukkan ke dalam salah satu dari empat kelompok, di mana mereka membaca skenario berbeda yang melibatkan pasangan mereka bertemu teman baru dengan berbagai jenis kelamin dan daya tarik.
Mereka diminta untuk menilai apakah mereka merasakan kecemburuan dalam skenario tersebut, dan menghubungkannya dengan masalah emosional atau seksual.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perasaan cemburu lebih tinggi ketika teman pasangan berjenis kelamin sama dengan partisipan.
Wanita melaporkan tingkat kecemburuan yang lebih tinggi secara keseluruhan daripada pria ketika membayangkan teman pasangannya adalah wanita.
Ini menunjukkan bahwa perasaan cemburu wanita lebih terkait dengan daya tarik, menurut para peneliti.
Sementara penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pria lebih cemburu pada perselingkuhan seksual, hasilnya tidak menunjukkan perbedaan jenis kelamin dalam kecemburuan tentang masalah seksual.
Namun, pria lebih marah secara emosional ketika teman pasangan mereka jauh lebih menarik, terlepas dari jenis kelamin mereka.
Pria mungkin khawatir bahwa pria yang menarik adalah saingan potensial, sementara wanita yang menarik dapat berfungsi sebagai ‘wanita kedua’, menurut tim peneliti.
“Mungkin kecemburuan emosional berfungsi sebagai solusi adaptif untuk setiap situasi yang mengancam pengalihan sumber daya dan investasi pasangan, bukan hanya pengalihan ke calon pasangan,” para peneliti menyimpulkan.
Studi ini muncul tak lama setelah para peneliti dari University of California menunjukkan kecemburuan di otak monyet, dan mengklaim bahwa kita mewarisi sifat itu untuk membantu melindungi sumber daya kita yang paling berharga.
Para peneliti menemukan dua area utama otak dirangsang oleh perasaan cemburu, yaitu korteks cingulate dan septum lateral yang diarahkan untuk mempertahankan ikatan dalam menghadapi tantangan eksternal.
Tim menemukan perasaan cemburu sebenarnya bisa menjadi keuntungan evolusioner, dan kita mungkin mewarisinya dari nenek moyang kita karena membantu kita melindungi sumber daya seperti rumah dan anak-anak kita.