Daftar 21 Investasi Kripto dan Robot Trading yang Ditutup OJK
Berita Baru, News – Satgas Waspada Investasi (SWI), yang berada di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah menghentikan 21 entitas yang diduga melakukan kegiatan usaha tanpa izin dan berpotensi merugikan masyarakat.
Kegiatan ilegal yang dilakukan 21 entitas tersebut termasuk 16 kegiatan money game, 3 perdagangan aset kripto tanpa izin, dan 2 perdagangan robot trading ilegal.
Mereka semua tidak terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Berikut daftar 21 entitas investasi ilegal beserta kegiatan usaha yang dihentikan:
No | Nama Entitas | Kegiatan yang dihentikan |
1. | Elzio | Perdagangan aset kripto tanpa izin |
2. | I-DOE | Perdagangan aset kripto tanpa izin |
3. | PT Goldkoin Savelon Internasional/Koperasi Konsumsi Keluarga Goldkoin | Perdagangan aset kripto tanpa izin |
4. | EA50/PT Sentra Mega Indotek | Perdagangan robot trading tanpa izin |
5. | OPAFX – OPAC Trading Limited | Perdagangan robot trading tanpa izin |
6. | Goo Flush | Money game |
7. | AFC Football | Money game |
8. | HEPI100 | Money game |
9. | Schneider PV | Money game |
10. | TeslaSolar | Money game |
11. | Yogoal Dana Amanah | Money game |
12. | Mengatasnamakan Syekh Syahbani Bin Bashirah | Money game |
13. | Easy Go Property Premium | Money game |
14. | Juragan Bola | Money game |
15. | CFG International Investment | Money game |
16. | Bisa Football | Money game |
17. | Opten Pondzi Investment | Money game |
18. | Dio Luther | Money game |
19. | Duplikasi nama PT Mandiri Investasi | Money game dengan mengatasnamakan PT Mandiri Investasi |
20. | Ovo Investasi Reksadana | Money game dengan mengatasnamakan OVO |
21 | Duplikasi dari PT Upbit Exchange Indonesia Money game dengan | Money game dengan mengatasnamakan PT Upbit Exchange Indonesia |
Masyarakat diminta waspada promosi soal binary option
Tak hanya menutup entitas investasi ilegal, SWI juga meminta masyarakat untuk mewaspadai penawaran binary option dan broker ilegal yang tidak terdaftar di Bappebti Kemendag yang dilakukan oleh afiliator ataupun influencer yang berpotensi merugikan masyarakat.
Untuk melindungi masyarakat dari kerugian yang timbul, SWI telah memanggil sejumlah afiliator dan influencer, seperti Indra Kesuma (Indra Kenz), Doni Muhammad Taufik (Doni Salmanan), Vincent Raditya, Erwin Laisuman, dan Kenneth William, pada Februari 2022 lalu.
Mereka diduga telah memfasilitasi produk binary option dan broker ilegal yang tidak terdaftar di Bappebti, seperti Binomo, Olymptrade, Quotex, dan Octa FX, serta melakukan kegiatan pelatihan perdagangan tanpa izin.
Dalam pertemuan virtual dengan para influencer tersebut, SWI meminta agar mereka menghentikan kegiatan promosi dan pelatihan trading serta menghapus semua konten promosi dan pelatihan trading yang ada di media sosial masing-masing.
Hadir juga dalam pertemuan anggota SWI dari Bareskrim Polri, OJK, Bappebti Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Kominfo.
Saat ini Bareskrim Polri telah menetapkan Indra Kenz dan Doni Salmanan sebagai tersangka atas kasus dugaan perjudian, penipuan, hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU).