Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Nasa

NASA Ingin Tanam Reaktor Nuklir di Bulan untuk Salurkan Energi Listrik



Berita Baru, News – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) selangkah lebih dekat untuk menyelesaikan tenaga nuklir sekitar 238.900 mil jauhnya dari Bumi.

Badan antariksa dan Departemen Energi AS telah memilih tiga proposal konsep desain untuk sistem tenaga permukaan fisi yang akan ditempatkan di bulan.

NASA Ingin Tanam Reaktor Nuklir di Bulan

Harapannya adalah reaktor nuklir akan menghasilkan daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan rover, melakukan eksperimen, dan membantu mendukung kehidupan.

NASA Ingin Tanam Reaktor Nuklir di Bulan untuk Salurkan Energi Listrik

Mengutip New York Post, Rabu (29/6/2022), para ilmuwan mengatakan bahwa konsep teknologi akan bermanfaat untuk eksplorasi masa depan di bawah payung Artemis dan akan siap diluncurkan pada akhir dekade ini.

“Kontrak tersebut mendanai pengembangan konsep desain awal untuk sistem tenaga fisi kelas 40-kilowatt yang direncanakan untuk bertahan setidaknya 10 tahun di lingkungan bulan dan masing-masing bernilai sekitar US$ 5 juta,” kata NASA.

Empat puluh kilowatt listrik dinilai cukup untuk menjalankan 30 rumah tangga selama sepuluh tahun secara terus menerus.

NASA Ingin Tanam Reaktor Nuklir di Bulan untuk Salurkan Energi Listrik

Laboratorium Nasional Idaho milik Departemen Energi akan memberikan kontrak 12 bulan kepada tiga perusahaan untuk mengembangkan desain awal. Mereka antara lain:

  • Lockheed Martin dari Bethesda, Maryland – Perusahaan akan bermitra dengan BWXT dan Creare.
  • Westinghouse of Cranberry Township, Pennsylvania – Perusahaan akan bermitra dengan Aerojet Rocketdyne.
  • IX dari Houston, Texas, perusahaan patungan Intuitive Machines dan X-Energy – Perusahaan akan bermitra dengan Maxar dan Boeing.

“Proyek Fission Surface Power adalah langkah pertama yang sangat dapat dicapai untuk membangun tenaga nuklir di Bulan,” kata Direktur Laboratorium Nasional Idaho, John Wagner.

“Saya menantikan untuk melihat apa yang akan dicapai oleh masing-masing tim ini,” ucapnya menambahkan.

Sementara Jim Reuter, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa (STMD) NASA di Washington, menilai energi yang melimpah akan menjadi kunci untuk eksplorasi ruang angkasa di masa depan.

“Saya berharap sistem tenaga permukaan fisi akan sangat bermanfaat bagi rencana kami untuk arsitektur daya bagi Bulan dan Mars, serta bahkan mendorong inovasi untuk digunakan di Bumi,” paparnya.

Nasa

Fission Surface Power akan relatif kecil dan ringan dibandingkan dengan sistem tenaga lainnya. Sistem fisi dapat diandalkan dan memungkinkan daya terus menerus terlepas dari lokasi, sinar matahari, dan kondisi lingkungan alami lainnya.

NASA mengatakan bahwa fase pertama dari program akan memberi mereka informasi penting dari industri yang dapat mengarah pada pengembangan bersama dari sistem tenaga fisi bersertifikat penerbangan lengkap.

“Mengembangkan desain awal ini akan membantu kami meletakkan dasar untuk memperkuat kehadiran manusia jangka panjang kami di dunia lain,” pungkas Reuter.