NATO Sebut Rusia Kirim Pasukan Khusus Spetsnaz hingga Rudal Iskander
Berita baru, News – Rusia telah memindahkan sekitar 30.000 tentara tempur dan senjata modern ke Belarus selama beberapa hari terakhir, pengerahan militer terbesar Moskow ke negara itu sejak berakhirnya Perang Dingin, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Hari Kamis.
Pengerahan itu termasuk pasukan operasi khusus Spetsnaz, jet tempur SU-35, rudal Iskander berkemampuan ganda dan sistem pertahanan udara S-400, katanya kepada wartawan di Brussels.
“Semua ini akan digabungkan dengan latihan kekuatan nuklir tahunan Rusia,” jelasnya, mengutip Reuters 3 Februari.
Istilah kemampuan ganda, yang digunakan Stoltenberg untuk rudal Iskander, digunakan untuk menggambarkan senjata yang dimaksudkan untuk perang konvensional dan nuklir.
Rusia menambahkan jumlah pasukan khusus Spetsnaz, dengan mengirim dua batalyon Spetsnaz ke perbatasan Belarusia dengan Ukraina. Pasukan khusus tersebut dipindahkan dengan kereta api, untuk latihan perang di daerah perbatasan.
Mereka akan bergabung dengan 5.000 pasukan komando Spetsnaz lainnya yang sudah berada di posisinya, menurut pakar militer Barat, yang memperingatkan bahwa mereka dapat menjadi ujung tombak kekuatan yang jauh lebih besar yang diperkirakan berjumlah sekitar 80.000 tentara, termasuk tentara tetap Rusia dan Belarusia.
Pasukan Brigade Spetsnaz ke-14, yang telah memasok bala bantuan baru, mengkhususkan diri dalam infiltrasi dan penyusupan di belakang garis musuh, untuk merencanakan sabotase hingga misi pembunuhan.
Tahap pertama latihan perang berlangsung hingga 9 Februari dan ribuan tentara Rusia akan berkumpul dan mengatur pertahanan sebagai bagian dari operasi kesiapan pertempuran.
Latihan perang besar kemudian akan dilakukan mulai 10 Februari dan akan melihat unit Rusia dan Belarusia terlibat dalam simulasi 10 hari.
Terpisah, Kremlin menyebut pengerahan pasukan AS di Eropa membuktikan, Rusia memiliki alasan untuk khawatir.
“De facto AS terus meningkatkan ketegangan di Eropa,” ujar Peskov seperti melansir TASS, seraya menambahkan, pengerahan itu adalah “bukti terbaik bahwa kami, sebagai Rusia, memiliki alasan yang jelas untuk khawatir.”