Satelit HBS RI Segera Rampung, Internet di Indonesia Bakal Makin Ngebut
Berita Baru, News – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat untuk memastikan progres dan kemajuan pembuatan Satelit HBS RI Hot Backup Satelite untuk Indonesia di Boeing, SpaceX, dan Hughes Network System.
Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Maret lalu telah menandatangani kontrak proyek HBS dengan pemenang lelang Konsorsium Nusantara Jaya.
Konsorsium Nusantara Jaya merupakan gabungan dari beberapa perusahaan, yaitu PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.
Direktur Utama BAKTI Anang Latif mengatakan, ada beberapa alasan pentingnya pengembangan proyek HBS tersebut.
Menurutnya, HBS dipilih dalam rangka menyediakan dukungan cadangan untuk memitigasi segala risiko yang mungkin terjadi pada satelit SATRIA-1.
“Selain memiliki fungsi utama sebagai cadangan bagi SATRIA-1, penyediaan HBS bertujuan untuk menambah kecepatan internet dan meningkatkan user experience,” kata Dirut BAKTI Kominfo Anang Latief menjelaskan fungsi dari HBS yang ditinjau pengembangannya itu, dikutip Selasa (26/7).
Boeing merupakan perusahaan manufaktur satelit untuk proyek Hot Backup Satellite (HBS). Sementara itu, SpaceX perusahaan penyedia roket peluncur (rocket launcher) untuk HBS tersebut.
Sedangkan, Hughes Network System menjadi perusahaan yang menyediakan solusi broadband bagi satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang digunakan HBS.