Usai Gunakan Bus Listrik Tiongkok, TransJakarta Pertimbangkan Bus Buatan Inggris dan Indonesia
Berita Baru, News – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT TransJakarta menjajaki kemungkinan penggunaan bus listrik dari Indonesia dan Inggris, usai menggunakan 30 unit bus listrik BYD asal Tiongkok.
“Kami mau mencoba melihat, sekitar tiga sampai empat dari berbagai produsen bus listrik. Dari Indonesia, Tiongkok dan dari Inggris,” kata Direktur Operasional dan Keselamatan PT TransJakarta, Yoga Adiwinarto di Jakarta, Kamis (10/3/2022).
Yoga menyebutkan, pihaknya belum bisa membuka perusahaan apa saja yang akan menjajaki kemungkinan busnya digunakan di TransJakarta.
Namun demikian, produsen-produsen yang berkeinginan menjajaki kemungkinan tersebut harus memiliki kriteria tertentu dan wajib menjalani uji coba kelayakan dari TransJakarta.
“Sebenarnya kami tidak melihat dari negara mana, tetapi seberapa besar populasi di kota-kota bus tersebut beroperasi. Kami tidak mau ,misalnya, ini produk dengan teknologi terbaru, tapi ternyata belum ada yang jalan atau beroperasi,” ujarnya.
Untuk pengoperasian bus listrik, PT TransJakarta menyerahkan kepada operator untuk memilih sesuai kemampuan dan keinginan mereka mulai dari segi finansial hingga teknologi yang dianggap baik.
“Ke depan kan 100 persen bus listrik. Karenanya kami dorong untuk ke sana, operator bisa memilih bus A, B, C, D, tergantung mereka, asalkan bus tersebut telah melalui uji coba di TransJakarta,” katanya.
Yang terdekat setelah BYD, Yoga menambahkan, bus dari produsen Higer juga bisa segera beroperasi karena telah melakukan uji coba.
“Saat ini kami tinggal menunggu kabarnya dan menunggu kelengkapan administrasi, baru kita bisa jalankan,” katanya.
Pada 8 Maret 2022, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan 30 bus listrik yang beroperasi pada rute-rute TransJakarta. Peluncuran ini sebagai usaha untuk menekan laju polusi emisi karbon di Jakarta dan Indonesia secara umum.
Bus listrik TransJakarta memiliki keunggulan di antaranya polusi suara berpotensi menurun hingga 28 persen dibandingkan pada bus diesel dan emisi karbon (CO2) pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen. Selain itu, efisiensi energi pada bus listrik memiliki potensi lima kali lebih tinggi dibandingkan pada bus diesel.
Sebanyak 30 bus listrik yang telah diluncurkan merupakan produksi dari BYD, dengan agen pemegang merk adalah PT Bakrie and Brothers.